Sertijab Dirkrimsus polda lampung |
“Saya belum selesai menargetkan tiap anggota Ditreskrimsus minimal punya satu Laporan Polisi (LP) yang dikerjakan bersama rekan lain. Jadi selain permudah, juga dorong peningkatan kinerja secara personal. Baru tercapai 70 persen dari total 85 personil. Perkembangan anggota mengerjakan LP ditayangkan lewat layar khusus yang diakses siapapun, ” kata Dicky mengawali.
Dicky punya utang karena belum menyelesaikan sosialisasi penggunaan Anggaran Dana Desa (ADD) untuk Kepala Desa dan Bhabinkamtibmas. Supaya penggunaan ADD tidak terpleset. Fakta dilapangan banyak Kepala Desa merasa ADD dana pribadi. Sebagai solusi, program tersebut sudah diamanatkan kepada penggantinya, Kombes Rudi Setiawan.
“Saya juga minta Pak Rudi kerjasama dengan instansi yang memberikan pelayanan. Pelayanan itu ada indikasi pungli. Bisa karena pelayanan yang tidak maksimal atau pungli jadi budaya. Misalnya untuk Kota Bandar Lampung saja LP pungli berkurang dan jarang masyarakat lapor. Malas lapor ? Punglinya sudah tidak ada ? Pelayanannya sudah bagus ? Hal itu lebih baik tanya masyarakat langsung, ” kata Dicky.
Kondisi berbeda timbul di cyber crime. Dicky akui ada gairah untuk penyelesaian kasus cyber crime. Biasanya satu dua LP jadi belasan LP diselesaikan. Artinya ada kepercayaan masyarakat bahwa LP mereka dikerjakan. “Secara manfaat kurang tapi ada harga diri yang dipertaruhkan. Misalnya pencemaran nama baik, pornografi dan penipuan lewat internet. Semua menguras konsentrasi, kemampuan, kemauan dan ketrampilan. Apalagi perkembangan media pesat sekali. Artinya upgrade kemampuan penanganan konvensional, IT dan jaringan luas itu keharusan, ” papar Dicky komplit.
(koesma/sir Pos Kota)
0 komentar :
Posting Komentar