WWW.JURNAL MEDIA INDONESIA.COM

Kim Jong-nam Hidup Dalam ‘Ketakutan dan Paranoia’

KAMIS, 23 FEBRUARI 2017 | 11:07 WIB
Kim Jong Nam tiba di Bandara Beijin China 11 Februari lalu (reuters)

Malaysia, JURNALMEDIAIndonesia.com – Kim Jong-nam, abang tiri pemimpin Korea Utara Kim Jon-un semasa hidupnya terus menghkhawatirkan keselamatan dirinya.

Hal ini terungkap dalam wawancara harian Inggris, The Guardian, dengan seorang yang pernah menjadi sahabat dekat Kim, Anthony Sahakian.

Sahakian adalah teman Kim Jong-nam ketika anak tertua dari Kim Jong-il ini belajar di sekolah internasional terkenal di Swiss.

Dalam beberapa kali perjalanan ke Jenewa, Kim biasanya mengujungi Sahakian, dan mereka biasa minum kopi bersama, merokok cerutu dan berjalan-jalan.

“Ia ketakutan,” kata Sahakian. “Ketakutan itu bukan ketakutan yang menyeluruh, tapi lebih mirip sikap paranoia.”

Sahakian menekankan bahwa Kim penuh kekhawatiran. “Tentu saja ia khawatir. Ia seorang tokoh politik yang penting,” kata Sahakian lagi.

Kehkawatiran ini sejalan dengan yang didapat oleh wartawan BBC dalam percakapan dengan seorang pemilik restoran Korea di Kuala Lumpur.

Si pemilik restoran menyatakan Kim sering berkata kepadanya hidupnya terancam.

“Takut, ya. Dia benar-benar ketakutan, karena Kim Jong-un berencana membunuhnya sejak lima tahun lalu.” kata pemilik restoran itu.

Seperti diketahui, Kim Jong-nam tewas dibunuh di tengah keramaian di bandara Kuala Lumpur. Pihak berwenang Malaysia telah mengumumkan nama tersangka, termasuk dua orang pejabat Korea Utara.

Seorang perempuan asal Indonesia, Siti Aisyah, masih ditahan kepolisian Malaysia untuk penyelidikan lebih lanjut.

Sahakian mengaku bahwa dalam berbagai pertemuan dengan Kim, mereka memang banyak berbincang soal rezim pemerintahan Korea Utara, adik tirinya, Kim Jong-un, dan pemerintahan otoriter yang muncul sesudah Kim Jong-il meninggal tahun 2011.

“Ia ingin keluar dari situasi itu. Ia tidak punya ambisi untuk memerintah di negerinya,” kata Sahakian

Sahakian mengenal Kim saat mereka berusia 12 atau 13 tahun. “Ia seorang anak yang riang, bersahabat, sangat baik dan murah hati.”

Kim Jong-nam merupakan anak pertama pemimpin Korea Utara, Kim Jong-il dan awalnya dilaporkan dipersiapkan untuk meneruskan kekuasaan ayahnya.

Tetapi tahun 2001, Kim Jong-nam ketahuan memasuki Jepang dengan menggunakan paspor palsu, yang diduga menjadi menjadi penyebab dipinggirkannya ia dari posisi pengganti ayahnya.

Secara umum Kim Jong-nam tidak banyak bicara kepada publik, tetapi pada tahun 2011 sebelum adik tirinya Kim Jong-un menjadi ‘pemimpin tertinggi’ Korea Utara, Kim Jong-nam bicara pada Yoji Gumi, seorang wartawan Jepang yang menulis buku tentang Korea Utara.

Dalam buku itu, Kim mengkritik kebijakan pewarisan kekuasaan lewat garis keturunan di Korea dan lewat Kim Jong-nam, dunia luar berhasil mengetahui kehidupan keluarga pemimpin besar Korea Utara.

Yoji Gumi sendiri menyatakan bahwa bukunya tidak menyebabkan hidup Kim Jong. Bicara kepada BBC di tahun 2012, Yoji Gumi menyatakan penerbitan bukunya kala itu justru memberi perlindungan kepada Kim.

“Tak ada yang bisa melakukan apa-apa terhadapnya selagi ia mendapat banyak perhatian,” katanya. (BBC)
Share on Google Plus

0 komentar :

Posting Komentar

Berita Terkini

POLSEK CIPEUNDEUY POLRES SUBANG LAKUKAN PENYEKATAN MENGANTISIPASI MASA YANG MAU MENYAKSIKAN PELANTIKAN PRESIDEN DAN WAKIL PRESIDEN TERPILIH 2024

Subang JMI - Polres Subang melaksanakan kegiatan  penyekatan dalam rangka mengantisifasi massa yang terindikasi akan berangkat ...