WWW.JURNAL MEDIA INDONESIA.COM

Bila Do’a Tak Terjawab

SENIN, 20 FEBRUARI 2017 | 17:23 WIB
Oleh:  Tohirin Fauzi
Tuhan tidak mengabulkan doa dari hati yang Lengah dan Ragu, banyak orang mengeluh lantaran kebahagiannya tercabut oleh Allah SWT, keinginan tidak tercapai, berbagai do’a telah dipanjatkan, tetapi tidak dikabulkan Tuhan. Padahal dalam Al-Quran tertulis ayat yang berbunyi, U’d uuni astajib lakum: mintalah kepadaKu maka Aku akan mengabulkan. Kurang lebih, begitu janji Allah SWT dalam Al-Quran.

Ternyata ada beberapa faktor yang menyebabkan do’a tidak terkabul,diantaranya ada faktor yang berkaitan dengan Hakekiyyah (Hakikat), ada juga yang berkaitan dengan Lahiriyyah (Syare’at). Faktor yang berkenaan dengan hakekiyyah, akan lebih jelas jika di bahas di dalam forum ahli Fiqih, Tauhid, di pondok pesantren.

Kini seluruh faktor yang berkenaan dengan Lahiriyyah, dengan penerangan yang instant, agar lebih mencair dan mudah dicerna oleh masyarakat awam. Yang pertama, seseorang tidak mendapat apa yang diinginkan dikarenakan tidak adanya upaya yang optimal. Hal itu dipengaruhi oleh tekad yang tidak bulat, kebulatan tekad berawal dari hati.

Hati yang kosong/mati tidak akan melahirkan tekad yang bulat untuk berikhtiar atau berusaha dalam mencapai tujuan. Kedua, tidak ada kesuksesan dengan hati dan fikiran yang berseberangan. Artinya, hati dan fikiran harus berbanding lurus, selaras, dan seirama untuk tujuan yang sama. Hati selalu sertai dengan keyakinan mantap dan pola fikir 10 langkah ke depan.

Ketiga, dalam hubungan vertikal antara manusia dengan TuhanNya, Tuhan tidak mengabulkan do’a dari hati manusia yang ragu atau setengah-setengah. Jika dilihat dari kaca mata Radikalisme, do’a dengan hati yang ragu dan setengah- setengah, sama artinya dengan meragukan kekuasaan Tuhan. Bagaimana mungkin do’a dikabulkan dari hati orang yang meragukan-Nya.

Terakhir, kekuatan yang dimiliki hati ternyata 5000 kali lipat dari kekuatan fikiran. Sebagai contoh, misalnya seseorang anak kota dari keluarga kaya serta hidup berkecukupan, bercita-cita ingin menjadi pemimpin sebuah perusahaan, dia sekolah dari mulai SD hingga Perguruan Tinggi. saat masuk ke dunia kerja, hatinya ragu akan potensi yang dimiliki dirinya. Maka dia pasti akan gagal dalam mewujudkan cita-citanya.
Share on Google Plus

0 komentar :

Posting Komentar

Berita Terkini

POLSEK CIPEUNDEUY POLRES SUBANG LAKUKAN PENYEKATAN MENGANTISIPASI MASA YANG MAU MENYAKSIKAN PELANTIKAN PRESIDEN DAN WAKIL PRESIDEN TERPILIH 2024

Subang JMI - Polres Subang melaksanakan kegiatan  penyekatan dalam rangka mengantisifasi massa yang terindikasi akan berangkat ...