WWW.JURNAL MEDIA INDONESIA.COM

Balita Ini Meninggal Dunia karena Makan Popcorn

JUMAT, 02 DESEMBER 2016 | 10:40 WIB
Ilustrasi Pop corn
JURNALMEDIAIndonesia.com - Mirranda Grace Lawson, balita yang baru berusia 2 tahun, mengalami kerusakan otak yang parah akibat tersedak popcorn.

Menurut American Academy of Pediatrics (APP), tersedak merupakan salah satu penyebab utama kematian anak-anak di bawah usia 3 tahun.

Beberapa makanan yang kerap menjadi penyebab balita tersedak antara lain sosis dengan potongan bulat, anggur utuh, dan popcorn. Sehingga, orangtua disarankan untuk tidak memberikan makanan tersebut, kecuali dicincang kecil—sebelum anak berusia 5 tahun

Pada hari ulang tahun ibunya, Mirranda ditemukan di ruang tamu dengan tubuh tergelatak dan matanya yang melotot. Orangtua gadis kecil itu panik, karena menemukan putrinya tidak bisa bernapas.

Setelah mendapat pertolongan medis, sebuah popcorn bulat bersarang jauh di dalam tenggorokan Mirranda dan menghalangi jalan napasnya.

Ayahnya, Patrick Lawson, sebenarnya sudah mulai memberikan CPR sesegera mungkin, tetapi ketika paramedis tiba, jantung Mirranda telah berhenti berdenyut.

Namun Mirranda masih memiliki secercah harapan walau hanya untuk sesaat. Dokter di VCU Medical Center mampu menyadarkan Mirranda, tapi mereka memberi tahu orangtua bahwa Mirranda telah menderita kerusakan otak parah.

Setelah dua bulan Mirranda bertahan hidup dengan bantuan ventilator, dokter ingin melakukan tes “kematian otak” - yang mengharuskan Mirranda melepas ventilator, untuk melihat apakah Mirranda bisa bernapas sendiri.

Namun, orangtua Mirranda menolak dan menggugat rumah sakit. Ayahnya berpendapat, "Dia tidak seperti anak yang mati otak.”

Sebelum kasus ini diselesaikan, keadaan Mirranda memburuk, mengalami gagal ginjal, dan akhirnya menghembuskan napas terakhir pada tanggal 1 November lalu.

"Ini semua disebabkan oleh sepotong popcorn. Silakan berbagi bahaya popcorn, banyak orangtua yang mungkin tidak tahu,” tulis AAP.

AAP juga menegaskan, bahwa mulut kecil balita dan keterampilan mengunyahnya belum bisa menangani semua bentuk makanan. “Makanan keras dan besar dapat tersangkut dan membatasi jalan napas.”

Tragisnya, Mirranda Grace Lawson bukan anak pertama yang meninggal akibat tersedak popcorn. Sehingga, untuk meminimalkan bahaya tersedak pada anak, Anda bisa ikuti pedoman Mayo Clinic:

- Mengatur waktu yang tepat untuk mengenalkan makanan padat, yaitu minimal 6 bulan, dengan saran dari tenaga medis profesional.

- Jangan menawarkan makanan berisiko tinggi tersedak, seperti anggur, popcorn, potongan daging, keju, dan permen.

- Mengawasi waktu makan. Jangan biarkan anak-anak berjalan atau berlari sambil makan. Potong makanan menjadi potongan-potongan kecil mudah larut saat dikunyah.

- Mengevaluasi mainan atau koin di sekitar anak-anak. Hindari bentuk kecil yang bisa ditelan.

- Mengambil kelas di resusitasi cardiopulmonary (CPR) untuk dapat memberikan pertolongan pertama bila anak tersedak.
KOMPAS.com
Share on Google Plus

0 komentar :

Posting Komentar

Berita Terkini

Jelang Musim Hujan, Anggota DPRD Subang Fraksi Golkar Berharap Pemkab Subang Antisipasi Upaya Pencegahan dan Pengendalian Bencana Banjir di Pantura Subang

Subang, JMI – Menjelang akhir tahun 2024 yang diperkirakan akan memasuki musim hujan, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Subang mendesak...