Ilustrasi: Lambang Garuda di tengan merah putih |
London, JURNALMEDIAIndonesia.com - Indonesia dinobatkan menjadi peserta terbaik pada penyelenggaraan Pameran Internasional Pekerjaan Umum ke-14 "SITP 2016" di gedung pameran Safex Alger, Aljazair yang berlangsung dari tanggal 23 hingga 27 November lalu.
Menteri Pekerjaan Umum Aljazair, Boudjama Talai, menyerahkan tanda penghargaan kepada Dubes RI untuk Aljazair, Safira Machrusah, demikian Sekretaris Tiga Fungsi Pensosbud KBRI Aljazair Aryadi Ramadhan kepada Antara London, Rabu.
Secara khusus Talai mengucapkan terima kasih atas keikutseretaan Indonesia pada pameran dinilai unik dan berbeda dari yang lain.
"Saya cukup senang, karena partisipasi Indonesia tahun ini sangat bersemangat dan aktif, serta Indonesia menampilkan paviliun yang bagus. Saya juga menyaksikan pavilion Indonesia begitu hidup dan atmosfernya cukup meriah. Karena itu sangat layak Indonesia mendapatkan penghargaan sebagai peserta terbaik," ujarnya.
Dubes Safira Machrusah berharap kesuksesan pameran ini akan berlanjut dengan meningkatnya neraca perdagangan antara Indonesia dan Aljazair. Pihaknya menyatakan akan bekerja keras demi terjalinnya hubungan ekonomi yang lebih erat di antara kedua negara.
Pameran kali ini akan menjadi titik tolak kerjasama ekonomi yang lebih erat antara RI - Aljazair. Karena para pelaku bisnis Aljazair dapat bertemu dengan calon mitra perdagangan dari Indonesia dan melihat produk-produk mereka secara langsung, ujarnya.
Indonesia mengambil luas lahan 544 m2 serta keikutsertaan 42 perusahaan dan 137 peserta pameran merupakan jumlah terbesar kedua setelah Perancis. Partisipasi Indonesia kali ini merupakan yang terbesar sepanjang keberadaan perwakilan RI di negara Afrika Utara tersebut.
Berdasarkan catatan pihak pengelola, secara keseluruhan pengunjung pameran tercatat sebanyak 30 ribu orang.
Sementara total pengunjung yang mengunjungi paviliun Indonesia sekitar 15 ribu orang dengan total nilai transaksi sebesar 500 ribu USD atau sekitar 6,7 miliar Rupiah.
Melalui pameran ini, sejumlah korporasi Indonesia mendapatkan partner bisnis dari Aljazair. PT Indorama misalnya, mendapatkan kesepakatan bisnis dengan mitra Aljazair untuk mengirimkan dua kontainer polyester tiap bulan ke Aljazair.
Selain diisi pengusaha yang bergerak dari berbagai sektor seperti konstruksi, tekstil, garmen, minyak dan gas, pelumas, perhiasan, kerajinan kulit, informasi dan teknologi, serta produk makanan minuman di stan Indonesia, dimeriahkan dengan kesenian berupa konser musik dan tarian tradisional. KBRI Alger mengadakan undian berhadiah berwisata ke Pulau Bali bagi empat pengunjung beruntung.
Wulan, salah seorang peserta dari Jawa Tengah menyatakan pameran yang diadakan di Aljazair ini menuai sukses besar. Indonesia mendapat paviliun khusus dari pemerintah Aljazair, respon pengunjung juga cukup bagus.
Menurutnya, ternyata banyak masyarakat Aljazair baru tahu Indonesia memiliki berabagai produk yang cukup menarik dengan harga kompetitif. Sebaliknya ia mengaku baru tahu Aljazair merupakan pasar terbuka yang cukup potensial bagi produk-produk tanah air.
Di sela-sela pameran, Indonesia mendapatkan kesempatan khusus dari pemerintah Aljazair untuk mengadakan Indonesian Day. Acara Business Match-Making ini ditujukan untuk mempertemukan usahawan Indonesia dengan pelaku pasar Aljazair (Business to Business), guna memudahkan pebisnis kedua negara untuk saling mengenal dan menjajaki potensi masing-masing.
Dari pihak Indonesia, pertemuan ini dihadiri Dubes RI untuk Aljazair Safira Machrusah, Menteri Pemuda dan Olahraga Indonesia Imam Nahrawi, Direktur Timur Tengah Kemlu RI, Nurul Aulia. Sementara dari Aljazair, hadir perwakilan Kadin Nasional Aljazair, Presiden Kadin Propinsi Biskra, Presiden Kadin Propinsi Geulma, Presiden Dan Direktur Kadin Propinsi Bouiera, serta Presiden Kadin Propinsi Sidi Ben Abbes, di samping sekitar 50 operator ekonomi kelas kakap Aljazair dan pengusaha kecil menengah.
Mohamed Khubzi, perwakilan Kadin nasional Aljazair menyatakan, ajang ini merupakan kesempatan emas untuk menemukan kendala yang selama ini menghalangi hubungan bisnis kedua negara. Menurut pengusaha yang beberapa kali mengunjungi Indonesia, hasil dari pertemuan ini akan menjadi milestones bagi penguatan hubungan ekonomi kedua negara.
Dalam kesempatan pertama, mereka akan menindaklanjuti dengan datang ke Indonesia melihat langsung ke sejumlah sentra produk-produk dalam negeri. Sektor industri tanah air yang menjadi primadona diantaranya industri makanan dan minuman, furniture, dan produk pertanian. (ANTARA News)
0 komentar :
Posting Komentar