WWW.JURNAL MEDIA INDONESIA.COM

Waspadai Gejala Khas Demam Berdarah

KAMIS 27 OKTOBER 2016 | 09:30 WIB
Nyamuk DBD
JURNALMEDIAIndonesia.com - Penyakit demam berdarah dengue, atau yang lebih umum disebut dengan DBD, sering datang pada saat musim hujan. Biasanya, nyamuk pembawa virus DBD ini, Aedes aegypti, akan bersarang di penampungan air.

Untuk itu, Prof. Dr. Djoko Widodo, Sp.PD-KPTI, Sub-spesialis Penyakit Tropis & Infeksi RS Premier Jatinegara, menyarankan masyarakat mewaspadai tempat penampungan air bersih, seperti bak mandi, yang merupakan tempat berkembang biak nyamuk Aedes aegypti. Menurut dia, penyakit yang dapat menyerang orang dewasa dan anak-anak ini, sering kali gejala klinisnya sangat tidak spesifik. “Terkadang, bagi orang awam, gejala DBD lebih mirip dengan gejala tifus atau penyakit infeksi lainnya,” tuturnya.

Namun, kata Prof. Djoko, salah satu gejala khas DBD adalah demam akut, yakni demam yang mendadak tinggi disertai dengan badan pegal linu, sakit kepala, dan mual. Gejala khas lainnya adalah munculnya bintik-bintik merah pada permukaan kulit, juga pendarahan gusi. Gejala-gejala ini akan muncul bergantung pada derajat tingginya demam tersebut.

Jadi ini berbeda dengan gejala tifus yang demamnya bertahap naik seperti anak tangga, yang semakin lama semakin tinggi, dan pada minggu kedua badan akan panas terus. “Namun, pada demam berdarah, demam akan tinggi seketika disertai dengan siklus khasnya,” ujarnya.

Menurut Prof. Djoko, biasanya penderita baru didiagnosis terkena DBD pada hari kedua atau ketiga. Sebab, pada pemeriksaan laboratorium di hari pertama umumnya trombosit masih normal. Baru kemudian di hari ketiga trombosit menurun hingga mencapai titik kritis DBD. Pada hari kelima dan keenam, tensi darah bisa saja turun drastis. Hal ini terjadi karena pada DBD terjadi kebocoran pembuluh darah, sehingga darah menjadi kental dan dapat merusak semua sistem organ tubuh. “Makanya kerap kita jumpai penderita DBD yang tidak tertolong karena pendarahan akibat terlambatnya penanganan terhadap kurangnya cairan dalam tubuh,” katanya.

Karena itu, kata Prof. Djoko, pada penderita DBD, asupan cairan harus sangat diperhatikan untuk menjaga kekentalan darah pada angka yang normal. Ia menuturkan, bayi dan anak-anak yang menderita penyakit DBD lebih berisiko mengalami infeksi yang serius dibandingkan dengan orang dewasa. Sebab, menurut dia, anak-anak yang berkecukupan gizinya saja dapat mengalami sakit berat dan infeksi, apalagi pada anak yang kekurangan gizi.

Perempuan pun juga dapat terserang sakit yang lebih parah dibandingkan dengan laki-laki. “Karena itu, jika muncul gejala seperti demam akut yang mendadak dengan gejala khas tersebut, saya sarankan segera dilakukan pemeriksaan awal ke dokter dan laboratorium dengan pemeriksaan darah NS1 Dengue yang dapat mendiagnosis penyakit DBD sejak hari pertama," kata Prof. Djoko.
Share on Google Plus

0 komentar :

Posting Komentar

BERITA TERKINI

Dugaan Pungutan Liar di SMPN 4 Tangerang Selatan, Kepsek Mengaku Tidak Tahu

Tangsel, JMI – SMPN 4 Tangerang Selatan menjadi sorotan setelah muncul dugaan adanya pungutan liar (pungli) sebesar Rp20.000 pe...