WWW.JURNAL MEDIA INDONESIA.COM

KAI Pede Proyek Kereta Bandara Soetta Kelar April

RABU 04 OKTOBER 2016 | 10:13 WIB
Direktur Utama PT. Angkasa Pura II (Persero) Tri Sunoko
Jakarta, JURNALMEDIAIndonesia.com - Direktur Utama PT KAI (Persero) Edi Sukmoro opti­mistis, proyek pembangunan kereta api (KA) Bandara In­ternasional Soekarno Hatta rampung April 2017.

"Ibu menteri (Menteri BUMN Rini Soemarno) tetap menargetkan bulan April. Saya sih masih optimistis karena rolling stock atau keretanya sudah pasti datang," tutur Edi di kantor Kementerian BUMN, Jakarta, kemarin.

Menurutnya, saat ini pembe­basan lahan sudah selesai dan transportasi tersebut menuju bandara sudah dinantikan masyarakat. KA bandara juga akan menjadi tumpuan trans­portasi oleh masyarakat.

Seperti diketahui, proyek KA bandara dikerjakan oleh PT Railink, anak perusahaan KAI dan PT Angkasa Pura II. Nilai proyek diperkirakan mencapai Rp 2,7 triliun. KA di bandara Soetta akan menjadi akses dari dan menuju pusat kota. Di Bandara Soetta juga terdapat Automated People Mover System atau APMS yang memudahkan perpindah­an penumpang antara Terminal 1, 2, dan 3.

Menyoal rencana pemban­gunan KA Bandara Interna­sional Adi Soemarno, Solo, ia mengaku tengah melakukan studi kelayakan. KAI serta PT Adhi Karya dan PT Angkasa Pura Iakan bekerja sama den­gan pemerintahan setempat.

"Karena itu juga sama den­gan pembenahan Malioboro, sehingga perlu kerja sama dengan pemerintah daerah setempat," jelas Edi.

Pengamat dari Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Djoko Setijowarno menilai, pengerjaan proyek kereta ban­dara sudah sewajarnya diper­cepat mengingat pemerintah melalui Angkasa Pura II juga telah mengoperasikan Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta.

"Kapasitas penumpang yang memakai jasa penerbangan ke depan bakal bertambah. Oto­matis perlu di-support dengan pilihan moda transportasi selain kendaraan pribadi, taxi dan bus," kata Djoko kepada Rakyat Merdeka.

Meski diakuinya, pengem­bangan KA bandara sangat terlambat diadakan di ban­dara Soetta. Sebab, KA ban­dara sudah lebih dulu ada di bandara Kualanamu, Me­dan. Keberadaan KA ban­dara tersebut diharapkan dapat menjadi moda transportasi alternatif bagi pengguna jasa penerbangan, mengingat akses menuju bandara melalui jalan tol kian padat.

"Memang harus ajak instansi lain yang berdekatan dan ber­sentuhan dengan hal ini. Kar­ena memberikan transportasi yang layak dan mumpuni bagi masyarakat merupakan PR (pekerjaan rumah) yang cukup berat," tandas Djoko.

Menurutnya, hampir se­mua bandara internasional di dunia sudah pasti terhubung dengan jalur rel kereta untuk memudahkan mobilitas peng­gunanya menuju pusat kota. Sekaligus, merupakan kebu­tuhan dan pilihan alternatif moda bertransportasi.

"Hanya bandara di Indo­nesia saja yang tidak pernah memikirkan ada akses jalan rel menuju bandara. Baru ada di bandara Kualanamu Medan saja dan Yogyakarta yang su­dah beroperasi," katanya.

Padahal, sebagai ban­dara berpredikat bandara in­ternasional, lanjutnya, pemer­intah harus memiliki peren­canaan yang lebih baik dalam memberikan kemudahan akses dari dan menuju bandara. Sayangnya, kereta ban­dara untuk ibukota belum terealisasi hingga saat ini.

Selain Bandara Soetta, ia juga mengimbau agar pe­merintah membangun jalur rel kereta bandara yang dapat terhubung dengan terminal ban­dara internasional Ahmad Yani, Semarang. Serta beberapa ban­dara lainnya seperti Bandara In­ternasional Minangkabau di Pa­dang (status menunggu opera­sional), Bandara Internasional Juanda di Surabaya, Bandara Syamsudin Noor di Banjar­masin, Bandara Internasional Sultan Mahmud Baddarudin II di Palembang (sedang dik­erjakan).

Hal ini sesuai dengan RIP­NAS (Rencana Induk Perkere­taapian Nasional) 2011-2030 yang merencanakan adanya akses jalan rel ke bandara.
Share on Google Plus

0 komentar :

Posting Komentar

Berita Terkini

Yoba Noviardo/Wakil Sekretaris I DPD Perkumpulan LSM RI-I Provinsi Lampung

Lampung Timur, JMI - Yoba Noviardo/Wakil Sekretaris I DPD Perkumpulan LSM RI-I Provinsi Lampung. Sekedar info :  Belajar hukum ...