Agus Harimurti Yudhoyono |
"Bagi saya, ada sejumlah hal yang dapat kita lakukan dengan serius untuk mengurangi kemacetan," kata Agus dalam pidato kampanye perdananya di Djakarta Theatre, Thamrin, Jakarta Pusat, Minggu (30/10).
Calon gubernur dengan nomor urut 1 ini melanjutkan, hal pertama yang bisa dilakukan yaitu dengan mengurangi dan membatasi penggunaan kendaraan pribadi di jalan raya. Menurutnya, kemacetan bisa berkurang bila warga memaksimalkan penggunaan transportasi publik.
"Secara bersamaan, kita tingkatkan jumlah dan juga kualitas public transportation atau transportasi publik di jalan raya," jelasnya.
Hal lain yang akan dilakukan yaitu, pihaknya akan menambah ruas-ruas jalan, baik di atas maupun di bawah tanah. Sementara yang terakhir, pihaknya akan fokus pada manajemen lalu lintas.
"Yang terakhir, kita harus meningkatkan kualitas manajemen lalu lintas secara terukur dan proporsional," tuturnya.
Dia yakin bahwa empat cara tersebut bisa dijadikan penentu akan kemampuannya dalam mengurangi kemacetan di Jakarta.
"Kemacetan yang menjadi sumber banyak permasalahan, yang kita tahu mengurangi waktu produktivitas kita dan mengurangi waktu kita bertemu dengan keluarga," ucapnya.
Empat cara mengurangi kemacetan tersebut termasuk dalam program ketujuh dari sepuluh program yang Agus tawarkan kepada warga Jakarta, jika dirinya terpilih menjadi gubernur. Program ketujuh yang dimaksud yaitu menjadikan Jakarta sebagai kota pintar, kreatif, dan ramah lingkungan (smart, creative, & green city).
Selain berusaha mengurangi kemacetan, program Agus juga meliputi pelayanan publik yang berkualitas dan murah. Peningkatan efektifitas upaya penanggulangan banjir, pembangunan lahan hijau, dan pembangunan sarana dan prasarana rekreasi.
Agus berjanji untuk membawa perubahan di Ibu Kota jika menjadi gubernur terpilih dalam Pilkada 2017 mendatang.
"Kita hadir di sini untuk menuju perubahan yang lebih baik. Tidak sedikit keadaan dan hal-hal yang tidak baik dan masalah yang belum terselesaikan. Bahkan saya melihat banyak hal yang bisa menjadi bom waktu yang kalau dibiarkan tentunya akan berbahaya bagi kehidupan masyarakat Jakarta. Keadaan ini harus diatasi dan dicari jalan keluarnya secara bersama-sama " jelasnya.
Agus berulangkali menegaskan bahwa dia akan berlaku secara adil tanpa membedakan suku, agama, ras dan golongan. Menurut Agus, pembangunan bangsa itu harus untuk seluruh warga, bukan untuk segelintir golongan saja agar kelak tidak lagi ada warga yang termarjinalkan.
"Jakarta harus berkembang bersama-sama. Warganya harus dipastikan hidup sejahtera, jangan cuma sebagian golongan saja. Pembangunan dan infrastruktur terus dibangun, tapi hanya sebagian yang menikmatinya. Sementara kaum pinggiran termarjinalkan," tandasnya.
0 komentar :
Posting Komentar