Petugas PPSU dan PHB Sudin Kebersihan bahu-membahu membersihkan lumpur di Kali Ciliwung belakang Kantor Kelurahan Kwitang, Senen, Jakarta Pusat, Selasa (17/5/2016). |
Sungai yang bersih dari tumpukan sampah itu tak lepas jerih payah para petugas harian lepas (PHL) dari Unit Pelaksana Kebersihan (UPK) Badan Air Dinas Kebersihan DKI Jakarta. Mereka lebih dikenal dengan nama "Pasukan Oranye".
Kepala Dinas Kebersihan DKI Jakarta, Isnawa Adji, meminta seluruh petugasnya untuk aktif menggunakan media sosial seperti Facebook dan Twitter. Hal itu sudah dilakukannya sejak menjabat sebagai Wakil Kepala Dinas Kebersihan DKI Jakarta.
"Yang menarik, saat saya briefing, mereka ada yang tanya. 'Pak, Twitter belinya di mana? Harganya berapa?' Ha-ha-ha...," kata Isnawa tertawa kepada Kompas.com, Selasa (13/9/2016).
Ia menjelaskan, ribuan pasukan oranye itu dibagi ke semua kali, sungai, waduk, danau, pesisir pantai hingga Kepulauan Seribu. Termasuk ke 1118 saluran penghubung dan 27 titik saringan sampah. Mereka bertanggung jawab untuk mengangkut sampah di lokasi-lokasi tersebut.
"Mereka wajib 24 jam jagain pintu air, saringan sampah, dan jaga alat-alat berat. Mereka juga diedukasi untuk menangkap warga yang buang sampah sembarangan," kata Isnawa.
Semakin hari, kata Isnawa, kinerja anak buahnya semakin baik. Hal itu terlihat dari terbebasnya sungai dari tumpukan sampah. Selain itu, ia meminta para anggota pasukan oranye untuk melaporkan kinerjanya melalui media sosial agar warga dapat mengetahui sekaligus mengawasi kinerja mereka.
"Waktu kami awal-awal upload foto kali dan sungai bersih, ada saja yang komen nyeleneh. Dibilangnya, 'Paling juga (foto) pakai photoshop. Mana percaya gue sama orang Pemda'," kata Isnawa menirukan komentar para netizen. (Kompas/red)
0 komentar :
Posting Komentar