RABU, 14 SEPTEMBER 2016 | 10:01 WIB
Lebak, JURNALMEDIAIndonesia.com - Terkait adanya akses jalan provinsi yang menghubungkan antara Kab. Lebak dan Kab. Bogor, kini kondisinya sangat memprihatinkan, bahkan rusak parah. Alhasil menyebabkan banyak pengendara jatuh menjadi korban karena menghindari lobang.
Jalan Maja Koleang yang rusak |
Lebak, JURNALMEDIAIndonesia.com - Terkait adanya akses jalan provinsi yang menghubungkan antara Kab. Lebak dan Kab. Bogor, kini kondisinya sangat memprihatinkan, bahkan rusak parah. Alhasil menyebabkan banyak pengendara jatuh menjadi korban karena menghindari lobang.
Pasalnya, ruas jalan sepanjang kurang lebih
15 km tersebut, baru kurang lebih baru 5 km dibangun dengan betonisasi dan sebagian
besarnya masih aspal hotmik dan kini
kondisinya sudah amat rusak.
Akses jalan yang semestinya layak serta
nyaman untuk para pengendara, namun beberapa tahun ini keadaanya masih juga belum
maksimal dalam pembangunan betonisasinya, dampaknya membuat perputaran ekonomi,
budaya, serta fundamental dimasyarakat berjalan sangat lamban. Ironisnya lagi
di saat musim hujan, ruas jalan yang berlobang dan bergelombang tertutup oleh
air seperti kubangan kerbau, tentunya para pengendara untuk ekstra hati-hati, melewati
jalan tersebut.
Akses jalan yang terletak diujung
perbatasan antara Kab. Bogor dan Kab. Lebak tersebut semestinya menjadi
percontohan, untuk kabupaten lainya, namun apa yang terlihat jalan Maja Koleang
menuju Kabupaten Bogor masih juga dalam perjuangan pihak pemerintah Provinsi Banten,
mungkinkah pihak pemerintah melupakan akses yang letaknya di perbatasan ataukah
pemerintah masih minim menyisihkan anggaran untuk pembangunan tersebut, atau
mungkin pemerintah sengaja mengabaikan, kini hanya publiklah yang bias menilai.
Asep, pengendara yang terpeleset saat di
wawancarai mengatakan “Buruknya sarana infrastrutur jalan, saya sampai
kejerembab ke lobang karena tertutup air yang
dalam membuat motor kami terjungkal, di sini sudah sering kali ada
korban jatuh, namun sampai saat ini belum ada perbaikan, mudah-mudahan saya ini
korban yang terakhir saya harap pengendara harus hati-hati ,serta pemerintah
perlunya tindakan penangan cepat bukanya disaat kampanye saja obral janji tanpa
bukti,” ujarnya
saat malam hari keadaan Akses jalan
tersebut lebih miris lagi, pasalnya minim sekali penerangan jalan umum, membuat
akses jalan tersebut rawan dari kejahatan maupun rawan kecelakaan. Ini adalah
sebuah bukti akses tersebut perlunya sikap tanggap dari pemerintah yang
dianggap sebagai pemangku anggaran atau jabatan kiranya dapat membangun akses
jalan yang layak, agar kenyamanan dapat terwujud.
Terlihat kepedulian masyarakat sekitar,
tanpa adanya penerangan jalan maka dengan rasa sadar mereka memasang lampu di
depan terasnya masing-masing untuk membantu penerangan jalan tersebut, rasa
sadar masyarakat terhadap akses jalan yang gelap, tentunya pemerintah merasa
malu terhadap masyarakat yang peduli bukanya “cicing wae” ujar tokoh masyarakat
yang tak mau di sebutkan namanya,
Pewarta : Haryanto
Editor : Habib
Editor : Habib
0 komentar :
Posting Komentar