WWW.JURNAL MEDIA INDONESIA.COM

Banyak Elemen yang Persoalkan Etika Ahok

SELASA 16 AGUSTUS 2016 | 10:02 WIB
Basuki Tjahaja Purnama/Ahok
 
Jakarta, JMI - Sudah jadi rahasia umum, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau biasa disapa Ahok, dikenal dengan pernyataan atau ucapannya yang ceplas ceplos. Bahkan ada yang menyebut ucapan Ahok kasar, tak menunjukkan etika sebagai pejabat publik sekaligus tidak memberikan contoh baik bagi masyarakat.

Ada yang menyebut gaya bicara dan cara Ahok memimpin Jakarta seperti pendahulunya yakni Gubernur Ali Sadikin. Bang Ali juga memiliki gaya bicara ceplas ceplos. Bedanya, banyak orang mempersoalkan etika dan cara bicara Ahok. Kelemahan Ahok ini jadi santapan empuk di tengah panas iklim politik jelang Pemilihan Gubernur (Pilgub) DKI Jakarta 2017.

Tokoh Nahdlatul Ulama Salahuddin Wahid atau dikenal dengan sapaan Gus Solah ikut angkat bicara soal gaya kepemimpinan Ahok yang dinilai tidak beretika. "Kepemimpinan Ahok caranya bicara tidak menyenangkan banyak orang saya lihat di televisi seorang ibu-ibu diteriaki maling," ujar Gus Solah di Kantor ECONIT, Tebet, Jakarta Selatan, kemarin.

Seluruh ulama dan kiai PKB juga disebut-sebut juga mempersoalkan etika dan cara bicara Ahok. Karena itu para ulama tak sepakat jika Ahok kembali memimpin ibu kota lima tahun ke depan.

"Kiai PKB dan Ulama PKI DKI tidak inginkan Ahok, walaupun kami tidak bicara ras atau agama. Ahok meski kerja bagus, cuma gaya bicara kasar," kata Ketua DPW PKB DKI Jakarta, Hasbiallah Ilyas.

Lawan politik Ahok di Pilgub DKI, Sandiaga Uno juga ikut menyerang gaya kepemimpinan Ahok. Bahkan Sandiaga menyebut Ahok lebih senang bertengkar dibanding olah raga.

"Saya ajak lari tapi kelihatan dia enggak bersedia. Dia lebih suka berantem katanya. Jadi saya bilang 'saya ke sini bukan buat ajak ribut pak. Saya enggak mau rusuh'," kata Sandiaga di Balai Kota usai bertemu dengan Ahok.

Mantan Bupati Belitung Timur ini cukup sering berselisih pendapat dan menyerang DPRD DKI Jakarta. Selama memimpin Jakarta, beberapa kali Ahok terlibat perseteruan hebat dengan pimpinan maupun anggota DPRD DKI.

Ketua DPRD DKI Prasetio Edi Marsudi sampai mendoakan agar Ahok bisa mengubah etika dan sikapnya dalam memimpin ibu kota. Doa ini disampaikan Prasetio saat Ahok berulang tahun beberapa waktu lalu. "Oh selamat panjang umur, semoga bisa berubah secara etika," kata Prasetio.

Atas dasar etika dan gaya Ahok pula PDIP berpikir berulang kali untuk kembali menjagokannya di Pilgub DKI. PDIP menggalang dukungan bersama enam parpol lain dalam Koalisi Kekeluargaan yang mengusung calon gubernur dengan syarat memiliki etika baik dan santun. Soal kriteria, PDIP ingin sosok pemimpin yang sabar.

"Memilih tentunya kepala daerah yang dalam bidang leadership, mencari pemimpin yang memang betul-betul memimpin dengan sabar, mengayomi, melindungi, membuat warga rasa nyaman, tidak menimbulkan kegaduhan-kegaduhan dan sebagainya," kata Wasekjen PDIP Ahmad Basarah.

Partai Golkar selaku pendukung Ahok tidak menampik sisi lemah Ahok pada etika dan gaya bicara. Cara bertutur Ahok harus diperbaiki jika kembali menduduki kursi orang nomor satu.

"Wah kalau Pak Ahok itu sahabat saya, kerjanya bagus. Cuma perlu dipoles sedikit ya, etika berbicaranya. Itu saja kekurangan beliau," kata politisi Golkar Roem Kono.

Gaya bicara Ahok yang meledak-ledak juga sempat mengusik hati Wakil Presiden Jusuf Kalla. Saat itu Wapres JK memanggil Ahok yang tengah berseteru dengan DPRD DKI. Wapres JK meminta Ahok tak berbicara kasar. Menurut JK, seorang pemimpin harus bersikap tegas tapi tak boleh kasar.

"Pak Wapres juga kasih nasihat ya tegas, keras boleh tapi jangan kasar ya. Saya berterimakasih ada Pak Wapres," kata Ahok.

Ahok menyadari kata-kata yang diucapkannya kerap menyinggung hati beberapa pihak. Dia meminta maaf bila perkataannya ada yang membuat orang tersinggung.

"Ya kalau orang yang merasa tersinggung, atau merasa tidak suka perkataan saya membawa bahasa toilet, ya saya minta maaf, tapi kalau kamu hidup di tengah-tengah masyarakat yang begitu miskin, sementara oknum pejabat nyolong uang gila-gilaan dan dengan santun gaya bahasa agama, kira-kira kamu muak tidak?" kata Ahok beberapa waktu lalu.
Share on Google Plus

0 komentar :

Posting Komentar

Berita Terkini

Purnawiran Polri Sekabupaten Grobogan Siap Dukung Dan Menangkan Bambang Catur Dalam Kontestasi Pilkada 2024

GROBOGAN, JMI - pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Grobogan dr.H,Bambang Pujiyanto M,Kes bersama H,Catur Sugeng Susanto SH,M...