KAMIS 28 JULI 2016 | 13:37 WIB
Sri Mulyani saat diperkenalkan Presiden Joko Widodo sebagai Menteri Keuangan di Istana Negara, Jakarta Pusat, Rabu (27/7/2016). |
Jakarta, JMI - Ketua DPR RI Ade Komarudin meminta publik agar tak terlalu terpaku dengan sosok atau figur menteri.
Hal tersebut menanggapi sejumlah komentar terhadap menteri-menteri baru, seperti Menteri Keuangan Sri Mulyani.
Sri yang sebelumya menjabat Direktur Pelaksana Bank Dunia itu ditarik masuk ke Kabinet Kerja dan telah dilantik Presiden Joko Widodo kemarin, Rabu (27/7/2016).
Figur Sri Mulyani, sempat disorot karena mendapatkan tekanan politik akibat skandal Bank Century 2010 silam.
"Ini bukan masalah figur, (tapi) penyelesaian ekonomi. Penyelesaian masalah ekonomi ini soal siatem," ujar Ade di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (28/7/2016).
"Kita harus percaya bahwa dengan sistem yang baik pastinya akan mendapatkan kerja yang lebih baik," kata dia.
Ia menekankan, yang terpenting adalah perombakan kabinet yang dilakukan Jokowi mendapat reaksi positif dari pasar.
Pria yang akrab disapa Akom itu berharap, ke depannya koordinasi antar kementerian dapat terjalin lebih baik. Kementerian dan lembaga pun diminta untuk menanggalkan egosektoral masing-masing.
"Kalau bisa segala sesuatu sebelum di rapat kabinet, rakor kementerian koordinator harus dilakukan dulu agar antarmenteri bisa saling menopang sesuai sektor," tutur Politisi Partai Golkar itu.
Presiden Joko Widodo mengumumkan perombakan kabinet atau reshuffle jilid II di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta (27/7/2016).
Sri Mulyani menempati posisi Menteri Keuangan yang sebelumnya diisi Bambang Brodjonegoro.
Adapun Bambang pada reshuffle kabinet jilid II digeser menjadi Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas.
0 komentar :
Posting Komentar