Rabu 22 Juni 2016 | 09:50 WIB
Ilustrasi Kulit Kaki |
Jakarta, JMI - Sinar matahari kerap dianggap sebagai penyebab utama melanoma (kanker kulit). Tapi peneliti mengungkap bagaimana peran stres dan luka akibat berjalan atau berlari bisa menjadi faktor risiko melanoma pada telapak kaki.
Peneliti senior-profesor dermatologi di Shinshu University School of Medicine di Matsumoto, Jepang, Dr. Ryuhei Okuyama mengatakan, bagian kaki yang rentan terkena kanker meliputi bola kaki, sisi lengkungan kaki, dan terutama tumit.
"Pengamatan klinis kami menunjukkan, stres dan tekanan telapak kaki akan memicu risiko melanoma tunggal," kata Okuyama.
Melanoma terjadi pada melanosit kulit, yang merupakan sel yang menghasilkan pigmen coklat yang disebut melanin, menurut American Cancer Society (ACS). Jenis kanker ini relatif jarang, tapi kanker yang sangat serius.
Melanoma menyumbang satu persen semua jenis kanker kulit dan menyebabkan sebagian besar kematia. Lebih dari 76.000 penderita melanoma baru didiagnosis di Amerika Serikat pada 2016, dan sekitar 10.000 orang akan meninggal akibat kanker ini.
Melanoma pada telapak kaki bahkan lebih jarang dari itu, Okuyama mengungkapkan 2,2 per satu juta kasus pada orang kulit hitam dan sekitar 2,4 per satu juta kasus kanker kulit terjadi pada orang kulit putih di Amerika Serikat.
Melanoma umumnya disebabkan ketika sinar ultraviolet dari matahari, atau dari sumber-sumber buatan, seperti tanning bed, atau rusaknya DNA dari melanosit. Tapi review data medis antara Januari 1990 dan Desember 2014 mengungkapkan dari 123 pasien, rata-rata usia orang yang didiagnosis dengan melanoma di kaki mereka adalah 73,5 tahun.
Wakil kepala medis untuk American Cancer Society, Dr.Len Lichtenfeld, mengatakan, luka kronis pada kaki belum tentu tanda melanoma, tetapi dia setuju, tekanan pada luka kronis inilah yang memicu sel kanker.
"Dalam pandangan kami, cek kaki harus dipertimbangkan sebagai bagian dari tes kanker kulit, terutama pada orang tua. Lesi pada telapak hampir diabaikan dalam kehidupan sehari-hari," katanya.
Carilah tahi lalat atau bintik-bintik pada kulit yang asimetris, memiliki perbatasan yang tidak teratur, memiliki nuansa warna yang berbeda, ukurannya lebih besar dari 6 milimeter, dan ukurannya berubah bentuk atau warna. Perhatikan juga bila ada tanda luka yang menetap atau menyebabkan perdarahan.
(lpt6/red)
0 komentar :
Posting Komentar