Senin 23 Mei 2016 | 10:20 WIB
Ibu
Negara Iriana Jokowi tampil anggun mempesona dengan balutan busana Lombok Nusa
Tenggara Barat (Devi S-Red)
|
Solo, JMI - Penampilan Ibu Negara umumnya menjadi pusat perhatian tidak kalah dengan pesohor dunia. Bukan hanya karena posisi mereka sebagai pendamping pemimpin negara, tapi sering kali juga karena busana, riasan wajah, dan aksesoris yang mereka kenakan.
Namun berbeda dengan yang lain, Ibu Negara Iriana Jokowi dalam kesehariannya lebih banyak tampil sederhana. Termasuk ketika mendampingi sang suami, Presiden Jokowi, kunjungan kerja ke daerah Iriana lebih memilih menggunakan busana simpel dan sederhana.
Tapi tidak kali ini. Iriana tampil anggun dan cantik. Sang Ibu Negara mengenakan blus merah marun, bawahan kain tenun, dan dipadu kalung mutiara putih khas Lombok.
Penampilan Iriana pada hari Selasa lalu (10/5/2016), berhasil memesona semua tamu undangan peringatan ulang tahun Himpunan Ratna Busana (HRB) Solo ke-6.
Kehadiran Iriana di acara ini untuk bernostalgia dengan anggota komunitas tersebut, yang sebagian besar merupakan rekannya saat Jokowi masih menjadi Wali Kota Solo.
Acara yang digelar di Ndalem Wuryoningratan Solo, Jawa Tengah, itu dihadiri puluhan anggota komunitas pecinta budaya dan kain-kain Nusantara ini.Setelah menyalami satu per satu pengurus serta anggota yang hadir, Iriana kemudian berjalan menuju stand yang memajang aneka produk kerajinan khas Lombok, Nusa Tenggara Barat yakni mutiara, kain, serta kerajinan tas.
Kerajinan tersebut sengaja didatangkan langsung dari Lombok, mengingat pada perayaan ulang tahun HRB ke-6 mengambil tema 'Pesona Keindahan Lombok’.
Ibu Negara lantas menerima potongan nasi tumpeng pada peringatan ulang tahun komunitas tersebut dari Ketua HRB Danarsih Santoso, yang merupakan pemilik Batik Danar Hadi Solo.Acara dilanjutkan dengan talkshow yang menghadirkan pengurus Dekranasda Nusa Tenggara Barat, yang mengangkat tema soal potensi kerajinan di Pulau Lombok.
Wakil Ketua HRB, Gray Febri Dipokusumo mengatakan, acara ini merupakan peringatan ulang tahun ke-6. HRB merupakan komunitas kelompok wanita pecinta budaya dan kain-kain nusantara.
"Pada perayaan tahun ini mengambil teman Pesona Keindahan Lombok. Sedangkan tahun lalu temanya pesona Sulawesi Utara. Setiap tema juga menampilkan kerajinan, kain, maupun pakaian yang ada di daerah tersebut," kata dia di Solo.
Komunitas ini didirikan pada 2010 di tempat yang sama dengan perayaan ini, yakni di Ndalem Wuryoningratan. Saat peresmian HRB dulu, Ibu Negara Iriana Jokowi hadir.
"Ketika itu Ibu Iriana masih menjadi Ibu Wali Kota Solo. Sedangkan saat ini sudah menjadi Ibu Negara," ujar Febri Dipokusumo.
Menurut Febri, komunitas tersebut dibentuk sebagai wujud kecintaannya terhadap ragam kerajinan Nusantara.
"Pada saat launching 2010 lalu, kita mengambil tema kebaya dengan tujuan mempopulerkan kebaya. Intinya, kami wanita Indonesia yang ingin mencintai kerajinan dan kain pakaian ragam Nusantara," jelas Febri Dipokusumo.
(Devi S/Red)
kesederhanaan yang ditampilkan kepala Negara beserta Pendamping memang menunjukkan kebersahajaan, yang jadi masalah adalah kepala Negara maupun Ibu Negara menampilkan sosok Bangsa, tidak perlu glamour, berpenampilan menarik dengan busana maupun asesories orisinal Nusantara mampu menyedot perhatian dan keinginan bangsa lain untuk mengenal lebih jauh Indonesia, dengan begitu jasa Kepala Negara maupun Ibu Negara dalam mengenalkan budaya Bangsa menjadi jelas
BalasHapus