Gerombolan Preman Geruduk Rumah Warga Sambil Mengacungkan Pistol

Senin 12 April 2016 | 12:46 WIB

ILUSTRASI

Jakarta Barat, JMI - Minggu malam sekitar pukul 09:00 segerombolan preman yang mengaku tinggal di wilayah Blok Tikusan Sawah Barat Kedoya Selatan, Jakarta Barat ("mengaku anak buah Herkules"), kembali melakukan aksi premanismenya Hingga menimbulkan korban yang saat ini kondisinya masih kritis di RS.Pelni Petamburan.

Bermula Saat segerombolan preman sedang melakukan aksi berutalnya merusak rumah warga penduduk asli Kedoya dan bersikap anarkis layaknya Kerbau yang telinganya dimasuki serangga.

Kemudiaan saat gerombolan preman itu sedang melakukan perbuatan brutal tersebut, korban (Kakek) yang semula berada di dalam rumah keluar karna mendengar suara gaduh. Saat hendak bertanya tiba-tiba gerombolan preman itu menghantam dan menempelkan pistol di dagu korban hingga menembakan peluru tersebut, tak hanya itu setelah korban ditembaknya kemudian gerombolan itu menusukan sebilah pisau keperut korban hingga mendapati dua lubang tusukan benda tajam.

Tak hanya itu, menurut pengakuan warga sekitar lokasi tempat gerombolan itu tinggal, mereka selalu bertindak merampas, dan menodong, tak jarang jika keinginan mereka tak dituruti maka gerombolan itu tak segan untuk memukuli bahkan hingga menghabisi nyawa korbanya.

Dengan adanya kejadian tersebut masyarakat sangat resah sehingga merasa Polri belum bisa mengatasi secara efektif, maka dari itu warga kedoya meminta kepada aparatur negara lainya untuk turut segera menindak tegas para preman yg masih berkeliaaran di DKI Jakarta.

Pasalnya memang sesungguhnya Pembukaan UUD 1945 sebagai konstitusi kita telah berjanji untuk melindungi segenap bangsa Indonesia, termasuk dari berbagai aksi premanisme yang sudah mengusik ketentraman publik Masyarakat berharap semua aparatur negara melakukan sidak di tanah-tanah kosong di jakarta barat/kedoya yg tak sedikit dikuasa oleh para gerombolan preman (mengaku anak buah herkules) yang selalu berbuat keonaran dan meresahkan warga masyarakat, dan menurut warga umumnya mereka tidak memiliki kartu identitas (KTP).

(MKA/Red)

Editor : Saddam Al-Khadafi

Share on Google Plus