"Produksi harian sampai dengan 5 April 2016 mencapai 841.000 bph," ujar Wirat di Jakarta, Jumat (8/4).
Lanjut Wirat, dia menegaskan lifting migas pada triwulan pertama menunjukan angka yang positif. Sebab, jika dibandingkan capaian sepanjang tahun lalu produksi minyak hanya sebesar 786.000 bph.
"Rata rata perbulan dari Januari hingga Maret terealisasi 835.000 bph. Terealisasi 100,6 persen dari target. Untuk Januari terealisasi 819.000 bph, Februari 840.000 bph, sedangkan Maret sebanyak 847.000 bph," kata dia.
Wirat berpendapat, hasil positif tersebut tidak terlepas dari peran Satuan Kerja Khusus Pelaksana Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) yang berhasil mendorong target produksi minyak bumi di kuartal pertama 2016. Padahal, saat ini sektor migas masih mengalami kelesuan.
"Kami apresiasi SKK Migas yang telah berhasil mendorong produksi. Begitu juga dengan KKKS (kontraktor kontrak kerja sama). Padahal, kita tahu harga minyak mentah dunia kini tengah turun," pungkas dia.
(mrd/red)
0 komentar :
Posting Komentar