Jakarta, JMI — Menteri Luar Negeri Retno Marsudi memastikan, 10 warga negara Indonesia yang disandera kelompok Abu Sayyaf tak ada di Basilan, saat kontak senjata berlangsung pada Sabtu (9/4/2016).
Retno juga memastikan bahwa hingga Senin (11/4/2016) pukul 12.00 WIB, pihaknya mendapatkan informasi bahwa 10 warga negara Indonesia (WNI) tersebut dalam kondisi baik.
"Kontak terakhir saya lakukan pagi tadi dengan Menlu Filipina. Saya mohon doa terus-menerus dari masyarakat Indonesia agar upaya pembebasan ini dapat berjalan dengan baik," kata Retno dalam jumpa pers di Kantor Kementerian Luar Negeri, Jakarta Pusat, Senin (11/4/2016).
Pada Sabtu lalu, kontak senjata terjadi antara pasukan Filipina dan kelompok Abu Sayyaf di Basilan.
Dalam kontak senjata tersebut, 18 tentara Filipina meninggal dunia dan 53 orang lainnya luka-luka.
Di kubu pemberontak, lima orang tewas, termasuk seorang ekstremis asal Maroko. Ekstremis itu bernama Mohammad Khattab. Selain itu, sekitar 20 orang pemberontak lainnya terluka.
Ungkapan keprihatinan, simpati, dan dukacita atas korban tentara Filipina telah disampaikan Retno melalui Menteri Luar Negeri Filipina.
Adapun saat ditanya mengenai kabar tebusan 10 WNI tersebut, Retno menegaskan, pihak pemerintah tidak akan terlibat dengan hal tersebut.
"Secara prinsip, hal ini tidak boleh dilakukan oleh negara," imbuhnya.
(syam/kps/red)
Langganan:
Posting Komentar
(
Atom
)
BERITA TERKINI
Secercah Harapan Mengais Rejeki di Fly Over ( Jembatan Layang ) Klender, Jakarta Timur
Jakarta Timur, JMI - Berbagai usaha dilakukan orang untuk mencari nafkah, memenuhi kebutuhan hidup yang tidak pernah habis bahka...
0 komentar :
Posting Komentar