Jakarta, JMI - Lokalisasi Kalijodo di Jakarta dikenal karena kelompok bersenjata tajam dan tombak. Mereka pernah membuat Front Pembela Islam (FPI) kocar-kacir saat mencoba membubarkan tempat prostitusi itu.
Kombes Khrisna Murti membahas hal itu dalam bukunya. Khrisna pernah menjabat sebagai Kapolsek Penjaringan sehingga paham betul bagaimana kondisi para preman di sana.
Para bandar judi mengumpulkan pemuda pengangguran untuk mengamankan lapak-lapak judi di sana. Dalam struktur organisasi judi, kelompok yang menamakan dirinya 'Anak Macan' ini menduduki posisi paling bawah. Tugas mereka melindungi para bandar judi.
"Mereka seperti pasukan cadangan, ada yang menyebut jumlahnya sampai 1.000 orang," tulis Kombes Khrisna Murti dalam buku Geger Kalijodo.
Para 'Anak Macan' ini tinggal di bangunan-bangunan yang tidak terpakai oleh bandar judi. Sebagian lagi di kontrakan sekitar lokalisasi.
Keberanian dan ketangguhan 'Anak Macan' ini teruji saat berhasil menghalau serangan FPI yang mencoba mengganggu lokasi perjudian. Sebagian anggota FPI bahkan lari ke jalan tol karena kalah saat menghadapi kelompok 'Anak Macan' ini.
"Mereka juga berhasil menyusupkan beberapa anggota mereka ke dalam tubuh FPI. Sehingga kegiatan kelompok bersorban ini selalu terpantau, terutama jika ada rencana penyerangan ke Kalijodo," beber Khrisna.
Kini Gubernur Ahok mengancam akan meratakan Kalijodo. Untuk menghadapi para preman, Ahok mengaku akan membawa 1.000 tentara dan Brimob. Bisakah Kalijodo benar-benar dihancurkan?
(Uca/red.....)
0 komentar :
Posting Komentar