WWW.JURNAL MEDIA INDONESIA.COM

Jokowi: Proyek Harus Gol, Bukan Asyik Jaga Gawang

Jakarta, JMI - Presiden Joko Widodo meminta penandatanganan kontrak di Kementerian ESDM harus sebanyak mungkin menyerap tenaga kerja.

Ia juga berharap agar kontraktor lokal banyak dilibatkan khususnya dalam proyek yang digulirkan pemerintah.

"Libatkan kontraktor lokal sehingga peredaran uangnya tidak kembali ke Jakarta, harus kembali di daerah," kata Jokowi, di Kementerian ESDM, Jakarta, Senin (29/2/2016).

Jokowi mendorong agar seluruh kementerian/lembaga memperbanyak penggunaan barang lokal dan mulai membatasi penggunaan barang impor. Seluruh proyek, kata Jokowi, harus diawasi dan segera dicarikan solusi saat terhambat suatu masalah.

"Bila ada masalah jangan terlalu banyak didiskusikan, jangan terlalu banyak dikaji, birokrasi harus menjadi sumber solusi. Ibarat striker bola, proyeknya harus gol bukan asyik menjaga gawang," ungkap Jokowi.

Jokowi pada hari ini menyaksikan penandatanganan Kontrak APBN pengadaan barang dan jasa di lingkungan Kementerian ESDM tahun 2016.

Terdapat 133 paket kontrak yang ditandatangani senilai Rp 3,04 triliun. Kementerian ESDM pada tahun anggaran 2016 memperoleh alokasi anggaran sebesar Rp 8,56 triliun yang terdiri dari Rp 4,32 triliun belanja barang, Rp 2,64 triliun belanja modal, Rp 834,5 miliar belanja pegawai dan Rp 756,7 miliar berupa output cadangan.

Kontrak proyek yang penandatangananya disaksikan Jokowi adalah proyek pembangunan dan pengembangan jaringan gas bumi untuk rumah tangga di Prabumulih, Sumatera Selatan dengan nilai kontrak Rp 493,5 miliar.

Selain itu, proyek lain yang nilai kotraknya cukup besar adalah pembangunan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) berkapastias 2 MW di Manokwari, Papua Barat. Proyek ini akan dibangun oleh PT LEN Industri.

Ditemui di Kementerian ESDM, Dirut PT LEN Industri, Abraham Mose mengatakan bahwa proyek pembangunan PLTS 2 MW Manokwari memiliki nilai kontrak sebesar Rp 57,6 miliar. Adapun seluruh proyek pembangunan PLTS yang dilakukan PT LEN Industri mencapai Rp 338 miliar.

Pembangunan PLTS di Manokwari itu ditargetkan selesai selama 240 hari kerja. Pembangunan PLTS dilakukan pemerintah untuk memenuhi kebutuhan energi listrik di daerah tertinggal.

"Akan terus dibangun. Pak Presiden ingin tidak ada lagi wilayah-wilayah yang mengalami krisis energi listrik," ucap Abraham.
Share on Google Plus

0 komentar :

Posting Komentar

BERITA TERKINI

Secercah Harapan Mengais Rejeki di Fly Over ( Jembatan Layang ) Klender, Jakarta Timur

Jakarta Timur, JMI - Berbagai usaha dilakukan orang untuk mencari nafkah, memenuhi kebutuhan hidup yang tidak pernah habis bahka...